Headlines News :
Home » , , » Trans7 Akhirnya Meminta Maaf Terkait Siaran "Mr. Tukul Jalan-jalan" yang Lecehkan Tempat Suci

Trans7 Akhirnya Meminta Maaf Terkait Siaran "Mr. Tukul Jalan-jalan" yang Lecehkan Tempat Suci

Written By Unknown on Monday, March 2, 2015 | 10:12 AM

DUMAI – Masyarakat Bali yang resah akan tayangan “Mr. Tukul Jalan-jalan” disiarkan oleh televisi swasta yang dinilai melecehkan dan mengeksploitasi tempat suci “Pura” di Bali, akhirnya mendapat respon positif dari pihak Trans7.
Siaran Mr. Tukul Jalan-jalan saat di Bali (penulispro.com)
Pihak Trans7 akhirnya meminta maaf atas beberapa hal dalam program siaran Mister Tukul Jalan-jalan yang dinilai tidak pantas dan melanggar penghormatan terhadap Suku, Agama, Ras dan antar golongan (SARA) serta kesopanan yang berlaku di masyarakat Bali.

Trans7 dalam pernyataan keterangan suratnya diwakili Direktur Utama PT DUTA VISUAL NUSANTARA TIVI TUJUH, Atiek Nur Wahyuni yang ditujukan kepada Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali A.A. Gede Rai Sahadewa, SH menyatakan, sudah melakukan evaluasi dalam internalnya untuk lebih berhati-hati dan meng­cross check lagi dengan mengacu pada Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012 apabila nanti akan menayangkan program siaran.

Namun sayang, permohonan maaf ini tidak siarkan langsung oleh pihak Trans7 karena kontroversi tayangan tersebut muncul dari siaran televisi yang dilihat masyarakat luas. Maka semestinya, permohonan maaf ini disiarkan langsung agar masyarakat luas khususnya masyarakat Bali tahu dan tidak merasa dilecehkan lagi.
Surat permintaan maaf Trans7 (facebook.com)
Sebelumnya, KPID Bali memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis terhadap stasiun televisi Trans 7 terkait program siaran “Mr. Tukul Jalan-Jalan”.

Meskipun pada saat tayangan itu, Tukul (host) tampil dengan pakaian seenaknya, memakai jeans dan bukan bertujuan untuk sembahyang serta mengatakan “Pelinggih sebagai rumah iblis”, hal ini oleh beberapa kalangan dinilai tidak mencerminkan penghormatan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).



Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1