DUMAI - Islamic State of Iraq and Syiria
(ISIS) atau Negara Islam Irak dan Suriah menjadi sebuah perbincangan populer dunia termasuk juga di Indonesia. Aksi gerakan yang
memdeklarasikan berdirinya Negara Islam yang meliputi wilayah Irak dan Suriah
atau yang dalam nomenklatur Arab terdahulu bernama Syam, sangat mengejutkan banyak
pihak.
Ilustrasi (
islamalternatif.com)
Gerakan-gerakan
kelompok ISIS cukup mengagetkan banyak pihak karena kelompok ini tiba-tiba
muncul dengan kekuatan dan persenjataan lengkap dan mengangkat Abu Bakar
Al-Baghdadi sebagai Khalifah seluruh umat Islam.
ISIS ini terdiri dari berbagai
komunitas dan menjadi kelompok Trans-Nasional yang ideologinya juga melintas
sekat atau batas-batas wilayah Negara. Banyak anggota ISIS yang berkebangsaan
dari Negara Eropa, Negara-Negara Asia dan tidak hanya sebatas komunitas Arab
semata.
Ancaman
kekerasan yang dilakukan keolompok ini juga sangat nyata dan mengerikan. Pergumulan ideologis ini ternyata telah sampai
di Indonesia. Beberapa kelompok atau persona muncul menyatakan dukungan dan mau
di bai’at untuk menjadi bagian dari ISIS. Bisa jadi, paham atau ideologi ISIS
mulai menjalar di wilayah Indonesia.
ISIS
yang berakal dari radikalisme bisa ditangkal lewat penanaman kembali sikap
toleransi dan Kebhinekaan. Terlebih lagi, konsep Bhineka Tunggal Ika merupakan
warisan adiluhung Bangsa Indonesia yang berasal dari Kitab Sutasoma karangan
Mpu Tantular.
Oleh karena itu, kita harus mengajak
seluruh keluarga, kerabat, tokoh masyarakat dan pemuka Agama untuk menanamkan
kembali sifat toleransi dan Kebhinekaan agar kelompok ISIS yang diduga sudah
ada di dalam negeri bisa dicegah keberadaannya dan tidak tumbuh berkembang di
Indonesia.
Post Comment
Post a Comment