Headlines News :
Home » , » Umat Hindu Rayakan Tumpek Wariga di Bali

Umat Hindu Rayakan Tumpek Wariga di Bali

Written By Unknown on Monday, November 24, 2014 | 7:57 AM

DENPASAR, DUMAI - Umat Hindu di Bali merayakan hari Tumpek Wariga atau juga dikenal Tumpek Uduh dengan melakukan persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis tumbuh-tumbuhan, yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, Sabtu (22/11). 
Sarana upakara ditaruh di pohon saat Tumpek Wariga (www.balitoursclub.com)
"Kegiatan ritual itu digelar 25 hari menjelang Hari Suci Galungan, hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan)," kata Direktur Program Doktor Ilmu Agama Pascasarjana Institut Hindu Dharma Indonesia Negeri (IHDN) Denpasar Dr I Ketut Sumadi seperti dilansir Antaranews.com, Senin (24/11).

Ia mengatakan, kegiatan ritual Tumpek Wariga di masing-masing rumah tangga di Pulau Dewata itu menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan. Selain itu juga ditambah kekhususan bubuh sumsum, yakni bubur dari tepung ketan yang diberi warna hijau alami dari daun kayu sugih, ditaburi dengan parutan kelapa yang diberi gula merah.

Sumadi menambahkan, kegiatan ritual Tumpek Wariga dilakukan umat Hindu secara simbolis terhadap semua jenis tanaman di padi sawah, aneka jenis pepohonan yang memberikan manfaat di pekarangan maupun ladang.

Tumpek Wariga bukan merupakan hari untuk menyembah tumbuh-tumbuhan, namun hari untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar melalui tumbuh-tumbuhan umat manusia dapat diberikan kemakmuran dan keselamatan terhindar dari berbagai bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Kegiatan ritual yang digelar Umat Hindu terhadap pepohonan di pekarangan, sawah dan ladang masing-masing merupakan satu bentuk menghargai terhadap aneka jenis tumbuh-tumbuhan, yang selama ini mampu memberikan manfaat terhadap kehidupan umat manusia maupun aneka jenis satwa lainnya. 
(resort.theubudvillage.com)

Tumpek Wariga dirayakan setiap hari Sabtu uku Wariga yang jatuh setiap 210 hari sekali. Tumbuh-tumbuhan dengan sistem perakaran yang ada memegang partikel tanah dan menutupi permukaan tanah, sehingga saat musim hujan permukaan tanah terhindar erosi.

"Bisa dibayangkan bagaimana parahnya erosi dan longsor, jika seluruh permukaan tanah tidak ditutupi oleh tumbuh-tumbuhan. Dalam satu musim hujan saja, bagian tanah atas yang subur akan tergerus oleh aliran air," tutur Ketut Sumadi.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1