Headlines News :
Home » , , , , » "Hari Raya Galungan dan Kuningan" Momen Umat Hindu Untuk Refleksikan Diri dan Sukseskan Pilpres 2014

"Hari Raya Galungan dan Kuningan" Momen Umat Hindu Untuk Refleksikan Diri dan Sukseskan Pilpres 2014

Written By Unknown on Friday, May 16, 2014 | 7:10 AM

Ucapan hari raya Galungan dan Kuningan


















DUMAI- Hari Raya Galungan Dan Kuningan merupakan hari suci besar di Indonesia yang dirayakan oleh hampir semua masyarakat di Bali dan daerah lainnya terutama bagi umat Hindu. Hari Raya Galungan diperingati setiap 210 hari menurut penanggalan Hindu Saka atau setiap enam bulan sekali namun selalu dirayakan pada hari Rabu. Galungan berkaitan erat dengan Hari Raya Kuningan, yaitu jaraknya hanya 10 hari dan dianggap sebagai penutup perayaan Galungan.  

Hari Raya Galungan dan Kuningan jatuh pada tanggal 21 hingga 31 Mei  2014. Di seluruh wilayah Bali khususnya akan menemukan festival tiang bambu atau "Penjor" yang di hiasi dengan makanan, buah-buahan, bunga dan kelapa yang di pajang di depan rumah.  Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuna yang artinya menang atau bertarung. Galungan melambangkan kemenangan Dharma atas Adharma atau kebajikan melawan kejahatan yang berasal dari mitologi "Mayadenawa".

Hal ini diyakini bahwa selama periode sepuluh hari perayaan Galungan semua dewa, termasuk dewa tertinggi Sanghyang Widi akan turun ke Bumi. Selain itu, diyakini pula bahwa roh-roh leluhur dan kerabat akan kembali untuk mengunjungi rumah mereka sehingga berbagai ritual dan sesaji dilakukan untuk menyambut mereka. Selama Hari Raya Galungan dan Kuningan, upacara Ngelawang akan digelar di setiap desa. Ritual ini untuk mengusir roh jahat yang dilakukan oleh tarian barong. Barong diundang ke setiap rumah dan kehadirannya dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan antara yang baik dan jahat di dalam rumah. Sebelum barong menari para penghuni rumah akan berdoa terlebih dahulu.

Penjor-Penjor terbentang di depan rumah masyarakat Bali (motoblast.org )
Puncak parayaan disebut Kuningan. Hal ini diyakini bahwa pada hari tertentu, Sang Hyang Widi turun ke Bumi untuk memberikan berkat bagi semua orang. Sebagai penutupan rangkaian ritual Galungan, Kuningan juga menandai kembalinya dewa dan leluhur ke alam mereka sendiri. Budaya dan tradisi ini patut kita jaga kelestarianya.

Oleh karena itu, umat Hindu menjelang menyambut hari raya Galungan dan Kuningan harus bersiap diri untuk merefleksikan diri untuk menjadi lebih baik. Momen hari raya merupakan hari yang baik untuk mengevaluasi diri agar bisa berubah menjadi insan yang lebih baik dan berguna bagi lingkungannya. Apalagi kini, bangsa Indonesia masih dalam masa pemilu dan menyongsong pemilihan presiden (pilpres) pada 09 Juli mendatang.


Diharapkan peran aktif dari umat Hindu untuk dapat memberikan sumbang sih kepada negara dengan ikut serta dalam menyukseskan pesta demokrasi bangsa Indonesia lima tahunan ini. Umat Hindu yang berpartisipasi dalam menyukseskan pilpres mendatang, itu merupakan sebagai wujud mengamalkan ajaran agama dan refleksi diri dalam perayaan hari raya Galungan dan Kuningan pada Mei 2014 mendatang. Karena itu sebagai rasa nasionalisme kita kepada bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika demi menyukseskan demokrasi bangsa dan menjaga harmonisasi kerukunan umat bergama di Indoenesia.
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1