Pelaku Kejahatan Perang Delwar Hossain Sayedee (abcnews.go.com) |
DHAKA, DUMAI- Pengadilan Tinggi Bangladesh kemarin
memerintahkan agar pemerintah mengambil langkah untuk melindungi komunitas
Hindu. Perintah ini terkait dengan perusakan dan penyerangan terhadap kuil
serta warga Hindu di Begumganj, wilayah tenggara Bangladesh, selama lima hari
terakhir.
Insiden ini seiring unjuk rasa pendukung Partai
Jamaah Islami yang memprotes putusan mati Mahkamah Kejahatan Perang Bangladesh
terhadap wakil ketua partai, Delwar Hossain Sayedee, Kamis pekan lalu seperti
dilansir Tempo.co, Kamis (13/3).
Sayedee dinyatakan bersalah sebagai penjahat perang
dalam perang kemerdekaan Bangladesh pada 1971. Pria 73 tahun itu dinilai
berperan dalam aksi pembunuhan, penyiksaan, serta pemerkosaan terhadap jutaan
warga Bangladesh.
“Pengadilan memerintahkan institusi terkait seperti
kepolisian dan Kementerian Dalam Negeri agar segera menangkap para pelaku
kejahatan,” kata juru bicara Kejaksaan Agung Bangladesh.
Selain itu, majelis hakim yang terdiri dari A.H.M.
Shamsuddin Chowdhury dan Mahmudul Haque meminta pemerintah untuk memperbaiki
kuil dan rumah yang hancur akibat serangan massa. Laporan media menunjukkan,
sedikitnya lima kuil dan 36 rumah warga Hindu dibakar di kawasan Begumganj.
Seorang pria Hindu juga dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.
Adapun ledakan kecil terjadi di gerbang hotel tempat
Presiden India Pranab Mukherjee menginap selama kunjungan kenegaraan tiga hari
di Bangladesh. “Sejumlah pengunjuk rasa melempar bom molotov ke arah gerbang
hotel tempat Presiden India menginap di Dhaka,” ujar seorang pejabat
Kementerian Luar Negeri Bangladesh, yang menolak disebut namanya.
Situasi keamanan di Bangladesh cukup terkendali pada
hari kedua aksi mogok massa pendukung Partai Jamaah Islami. Jumlah polisi yang
berpatroli di seluruh penjuru negara ditingkatkan hingga dua kali lipat dari
biasanya.
Tapi massa masih memblokade jalan jalan raya menuju
wilayah wisata, Cox’s Bazar. Kepala Kepolisian Distrik Cox's Bazar, Azad Miah,
mengatakan, sekitar 700 wisatawan hingga kini masih terdampar di bandara lokal
akibat aksi tersebut.
Sebanyak 77 orang tewas sejak Mahkamah Kejahatan
Perang menghukum petingggi Partai Jamaah Islami pada Januari lalu. Sebanyak 62
di antaranya tewas sejak lima hari lalu, setelah mahkamah menghukum mati
Sayedee.
Post Comment
Post a Comment