Ilustrasi Panen Jagung (www.flexmedia.co.id) |
DUMAI- Pada Saat ini manusia sedang mengalami
perubahan iklim drastis, pemanasan global berkisar 2 derajat Celcius akan
merugikan petani dunia. Dampak pemanasan global 2 derajat Celcius akan akan
mengurangi hasil panen dunia, merugikan tanaman didaerah iklim sedang dan
tropis diikuti penurunan dari tahun 2030-an hingga seterusnya. Masa depan akan
dibayang-bayangi kelaparan, bukan disebabkan ledakan penduduk tetapi akibat
penurunan hasil panen diseluruh dunia.
Penelitian yang dipimpin Profesor Andy Challinor
dari School of Earth And Environment - University of Leeds mnegatakan, hasil
panen akan terpengaruh secara negatif akibat perubahan iklim dan terjadi jauh
lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Hasil penelitian diterbitkan
dalam jurnal Nature Climate Change pada Maret 2014.
Perubahan Iklim
Kurangi Hasil Panen Dunia
Dampak perubahan iklim terhadap tanaman akan
bervariasi dari tahun ke tahun, begitu pula terjadi dari satu tempat ke tempat
lain dengan variabilitas lebih besar karena cuaca semakin tidak menentu. Dalam
penelitian itu, ilmuwan menciptakan data baru dengan menggabungkan dan
membandingkan hasil dari 1700 penilaian. Respon 1700 penilaian perubahan iklim
secara langsung berdampak pada hasil panen padi, jagung dan gandum diseluruh
dunia.
Studi baru perubahan iklim menciptakan dataset
terbesar sampai saat ini, khususnya mengenai dampak terhadap tanaman dengan
hasil lebih dari dua kali lipat dari penelitian sebelumnya yang dilakukan IPCC
Fourth Assessment Report tahun 2007. Para ilmuwan menyatakan wilayah yang
beriklim sedang seperti Eropa dan sebagian besar Amerika Utara bisa menahan
beberapa derajat pemanasan tanpa efek nyata pada hasil panen, atau mungkin
mendapatkan keuntungan tersendiri dari panen berikutnya.
Ilustrasi Panen Padi |
Menurut Profesor Challinor, studi ini melihat
pergeseran konsensus yang secara langsung mengisyaratkan bahwa dampak perubahan
iklim akan terjadi lebih cepat daripada sebelumnya. Rata-rata dampak perubahan
iklim semakin negatif pada hasil panen dunia dimulai dari tahun 2030-an hingga
seterusnya.
Dampak perubahan iklim akan semakin besar pada
pertengahan abad, ketika penurunan hasil panen lebih dari 25 persen dan iklim
itu akan menjadi semakin umum.
Dimasa mendatang, teror kelaparan mungkin akan
menjadi masalah utama, dan hal ini bukan disebabkan ledakan penduduk tetapi
akibat perubahan iklim yang mengurangi hasil panen dunia. Negara-negara yang
berbeda akan mengalami situasi menang dan kalah dalam tahun tahun yang berbeda,
kemungkinan besar manusia menghadapi kehancuran peradaban dunia.
Situasi dimasa mendatang keseluruhannya berdampak
negatis, dan yang seharusnya dilakukan pada saat ini adalah mendukung adaptasi
agar kita mampu menghindari dampak buruk. Tehnik adaptasi kecil bisa
diperkenalkan kepada petani, seperti penyesuaian dalam berbagai jenis tanaman
dan tanggal penanaman. Transformasi pertanian diharapkan lebih besar dan
memerlukan inovasi untuk menjaga hasil panen mendatang.
Referensi Klik Disini
Post Comment
Post a Comment