Asimilasi Unik Ukiran Jawa dan Hindu pada Kerajinan Perak Kotagede

YOGYAKARTA, DUMAI -- Kota Yogyakarta menyajikan banyak oleh-oleh bagi para wisatawan, mulai dari batik hingga makanan-makanan. Kerajinan perak di Kotagede juga bisa dijadikan alternatif oleh-oleh usai berlibur di Kota Pelajar ini. Kerajinan perak Kotagede memiiki keunikan dan daya tarik tersendiri.

Kerajina perak di Kotagede, Yogyakarta (Kompas.com) 

“Kotagede memiliki ciri khas tersendiri di seni ukirnya, Kotagede memiliki tingkat ketelitian dan keindahan tersendiri,” kata pemilik Priyo Salim Silver Jewelry, Priyo Salim seperti dilansir tribunnews.com, Senin (11/5).

Menurutnya, kerajinan perak yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini memang memadukan ukiran budaya Jawa juga ukiran khas masyarakat Hindu, khususnya desain ukiran Candi Prambanan.

Dirinya menjelaskan, kerajinan perak ini merupakan sebuah asimilasi budaya yang baik. Tak heran bila dulu Kotagede menjadi pemasok utama kerajinan perak untuk pemerintah. “Dulu kami sering menerima pesanan dari istana, tea set dan perabot lain,” imbuhnya.

Toko perak milik Priyo menawarkan beragam perhiasan serta aksesoris cantik, seperti gelang, bros, anting, dan juga cincin yang bisa dibeli pengunjung untuk oleh-oleh. Aksesoris tersebut dijual dengan harga berkisar mulai Rp 75.000 hingga Rp 1.000.000.