DENPASAR, DUMAI - Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi
Bali, I Gusti Ngurah Sudiana menyerukan kepada seluruh masyarakat Bali agar
tetap tenang dengan beredarnya status penghinaan terhadap Hari Raya Nyepi dan
umat Hindu. Ia berharap masyarakat Bali tetap sabar dan tidak mudah terpancing.
Ketua PHDI Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Sudiana
"Kalau berdebat mengenai ideologi tidak akan ada
ujungnya. Kalau masyarakat ingin meminta pertanggungjawaban, silakan laporkan
kepada pihak berwenang. Jangan main hakim sendiri," ucap Sudiana seperti
dikutip Tribun Bali, Selasa (22/3).
Mengenai hujatan terhadap perayaan Nyepi, kata Sudiana,
memang hampir terjadi setiap tahun. "Tahun lalu juga ada. Kami sudah
tindaklanjuti bahkan sudah ditangkap pelakunya. Tapi dilepaskan kembali karena
dia sudah minta maaf," imbuh Guru Besar Institut Hindu Dharma Negeri
(IHDN) ini.
Sudiana berharap, masyarakat Bali tetap tenang dan damai
dalam menyikapi masalah ini. Ia juga menyarankan kepada pihak manapun yang
kontra terhadap perayaan Nyepi agar cepat sadar bahwa hidup tidaklah sendiri. "Saran
saya kepada mereka cepatlah sadar bahwa kita ini hidup tidak sendiri,"
tandasnya.
Sebelumnya, sehari setelah pelaksaanaan Hari Raya Nyepi,
beredar komentar negatif seorang mahasiswa berinisial NIM di media sosial
terkait Nyepi. Komentar tersebut ditulis dalam status di Facebook pada Sabtu
(21/3) pukul 23.59 Wita.
Meski status NIM sudah dihapus, namun kalangan netizen terus
membagikan status tersebut ke sejumlah grup-grup Facebook hingga beragam
komentar pun muncul dari kalangan masyarakat. Setelah dikecam oleh berbagai
kalangan, akhirnya NIM pun meminta maaf melalui Facebook-nya dan lalu menutup
akun facebook-nya.
Sementara itu, kasus
penghinaan tersebut sudah dilaporkan ke Polda Bali oleh berbagai ormas seperti
Puskor Hindunesia, Cakrawayu, Jaringan Hindu Nusantara dan lainnya.
Post Comment
Post a Comment