Headlines News :
Home » » Obyek Wisata Alam Pemikat Wisatawan "Air Terjun Melanting" di Buleleng

Obyek Wisata Alam Pemikat Wisatawan "Air Terjun Melanting" di Buleleng

Written By Unknown on Sunday, March 1, 2015 | 9:32 AM

SINGARAJA, DUMAI – Wilayah kabupaten Buleleng diketahui sebagai daerah yang banyak menyimpan potensi pariwisata alam air terjun (water fall) di Bali. Salah satunya, air terjun Gitgit, Kecamatan Sukasada yang telah sangat banyak dikenal di dunia pariwisata. Namun ada pula yang tak kalah menarik, yakni Obyek wisata air terjun Melanting di Kecamatan Banjar.
Air Terjun Melanting  (bali.panduanwisata.id)
Obyek wisata ini memiliki klas pengunjung khusus yakni wisatawan asal Eropa atau tepatnya dari negara Francis yang notabene suka dengan paket wisata tracking. Wisatawan dari negara ini memilih berkunjung ke obyek air terjun Melanting bukan hanya ingin mencari suasana pemandangan air terjun saja, tetapi juga mencari suasana agro tourism pedesaan terutama di Desa Munduk. Pemandangan alam yang masih alami dan sistem pertanian yang masih tradisional, dan potensi kesenian seakan menjadi sebuah magnet untuk menarik wisatawan berkunjung di obyek ini.

Obyek wisata air terjun Melanting secara tofografi terletak di perbatasan antara Desa Gobleg dengan Desa Munduk Kecamatan Banjar. Untuk menjangkau obyek ini wisatawan bisa datang dari kawasan wisata Lovina dengan menempuh perjalanan darat sekitar 30 kilometer ke arah selatan.

Wisatawan bisa juga menjangkau dari Denpasar dengan menempuh perjalanan darat sekitar satu setengah jam. Aliran air dari rembesan danau kembar (Danau Buyan dan Tamblingan) di sebelah selatannya mengalir deras di sungai yang melintasi dua desa bertetangga ini. Air terjun pertama dengan ketingian pancuran airnya setinggi sekitar 30 meter. Sedangkan, air terjun kedua lokasinya tak jauh dari lokasi air terjun pertama.

Bendesa Adat Pekraman Munduk, Kecamatan Banjar, Jro Putu Ardana, Sabtu (28/2) menuturkan, sejak ditemukan obyek air terjun Melanting, dikelola oleh desa dinas setempat. Dari hasil penjualan tiket masuk itu, sebesar 50 persen masuk menjadi pendapatan ke desa dinas. Sedangkan, sisanya sebesar 50 persen lagi disetorkan kepada ke pemerintah daerah. Saat ini, tiket masuk ke obyek ini ditetapkan Rp 5.000 tiap orang.
Air Terjun Melanting  (bali.panduanwisata.id)
Bila musim liburan tingkat kunjungan wisatawan ke obyek ini mencapai hingga 300 orang setiap hari. Namun, jika situasi musim sepi, paling banyak wisatawan yang berkunjung sebanyak 50 orang setiap harinya.

“Desa dinas yang mengelola obyek ini, cuma karena tiket masuk dicetak oleh pemerintah daerah, sehingga kami harus menyetor kontribusi ke daerah,” tuturnya seperti dikutip balipost.com, Minggu (01/3).

Sedangkan, soal dukungan fasilitas, utamanya sarana keamanan bagi pengunjung, kata Ardana, akses jalan ke obyek ini sudah terpelihara dengan sangat baik. Hal ini karena jalan menuju ke lokasi obyek juga difungsikan bagi masyarakat petani untuk ke kebun atau ke sawah, sehingga jalannya terpelihara dengan sangat baik. Demikian pula di lokasi obyek secara rutin pihak pengelola melakuan pemeliharaan dan penataan dengan tetap mempertahankan kondisi aslinya.

Ditanya soal kelebihan obyek air terjun Melanting, Ardana menuturkan, obyek ini banyak dikusai oleh wisatawan asal Eropa atau tepatnya dari negara Francis. Wisatawan dari negara ini tidak hanya mencari pemandangan air terjun saja, namun ingin mencari suasana alam pedesaan yang maish asri. Tak heran, sejak Desa Munduk menjadi desa wisata, banyak pengelola akomodasi pariwisata di desanya membuka paket wisata alam dengan sasaran utama berkunjung ke obyek air terjun Melanting. 
Share this post :

Post Comment

Post a Comment

 
Support : Copyright © 2015. Hindu Damai - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger
UA-51305274-1